Sabtu, 30 November 2019

RAIH KEBAHAGIAAN DENGAN SHOLAT


PENDALAMAN TERAPI SHOLAT BAHAGIA


            Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberitakan kepada kita bahwa Dia menciptakan jin dan manusia hanya untuk beribadah kepada-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إلاَّ لِيَعْبُدُوْنِ
Artinya : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepadaku.(Adz-Dzariyat/51:56)
            Ibadah merupakan salah satu tujuan penciptaan manusia. Dan untuk merealisasikan tujuan tersebut diutuslah para rasul sebagai petunjuk umatnya menuju jalan yang benar. Secara garis besar ibadah di bagi menjadi dua, yakni  ibadah horizontal dan ibadah vertikal. Ibadah hirozontal merupakan ibadah yang dilakukan oleh seorang hamba kepada sesamanya. Sedangkan, ibadah vertikal merupakan ibadah yang dilakukan seorang hamba kepada Allah SWT. Slah satu contoh ibadah ibadah vertikal merupakan sholat. 
 Secara bahasa sholat bermakna do’a, sedangkan secara istilah, sholat merupakan suatu ibadah wajib yang terdiri dari ucapan dan perbuatan yang di awali dengan takbirotul ihram dan diakhiri dengan salam sengan rukun dan persyaratan tertentu.
            Sholat merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat Islam. Menunaikan sholat adalah salah satu bentuk pembuktian keimanan seorang hamba kepada yang khaliq. Sholat juga merupakan rukun Islam yang tidak lain merupakan dasar keimanan. Melalui sholatlah suatu interaksi langsung yang dapat seorang hamba lakukan kepada sang Pencipta.
Seperti panggilan sholat yang ada pada lafadz azan hayyaala shalah (mari kita melaksanakan sholat) kemudian hayyaalal falah (mari kita meraih kebahagiaan), dari situ dapat diketahui bahwasannya sholat membawa kebahagiaan bagi yang melaksanakannya. Akan tetapi tidak bisa dipungkiri bahwasannya tidak semua orang dapat merai kebahagiaan tersebut. Masih banyak yang melaksanakan sholat tetapi kurang khusyu’ dan tidak menikmati sholatnya. Dalam hal ini Prof. Dr. Moh. Ali Aziz, M.Ag  (trainer “Pendalaman Terapi Sholat Bahagia) mengungkapkan sebuah kriteria meraih kebahagiaan dengan sholat menggunakan T2Q (Tawakal, Tumaknina, dan Qana’ah).
            Dalam terapi sholat bahagia Prof. Dr. Moh. Ali Aziz, M.Ag menghadirkan solusi untuk menghadirkan kebahagiaan melalui sholat. Cara yang digunakan adalah dengan mengingat segala anugrah nikmat yang Allah berikan karena sesungguhnya kebahagiaan adalah bagaimana kita bisa merealisasikan rasa syukur dalam kehidupan. Terapi sholat bahagia oleh Prof. Dr. Moh. Ali Aziz, M.Ag juga memberi solusi bagi yang sedang sakit atau memiliki masalah hidup, karena hanya kepada Allahlah tempat pengaduan dan tempat meminta pertolongan yang paling tepat. Dalam terapi sholat bahagia ini terdapat beberapa do’a dan renungan dalam gerakan sholat. Secara garis besar terdapat 6 gerakan, yakni berdiri, rukuk, sujud, duduk diantara dua sujud, dan tasyahud dengan kata kunci yang mudah di hafal yakni ; SUBHAN TURUT HADIR di MASJID untuk AKSI SOSIAL. Berikut ini adalah penjelasan penghayatan dan renungan pada setiap sholat:
1.      Posisi berdiri
Pada posisi berdiri do’a dilakukan setelah membaca surah al fatihah.
Ø  Kata kunci : SUBHAN ( Syukur, Bimbingan, Ketahanan Iman)
Ø  Renungan/Do’a (Dalam Hati, Tidak Boleh Diucapkan) :
1.       Syukur                : “ Wahai Allah aku bersyukur atas semua nikmatmu”
2.      Bimbingan           : “ Bimbinglah aku dan keluarga agar tetap di jalan yang benar”.
3.      Ketahanan Iman : “ Berilah aku ketahanan iman untuk melawan hawa nafsu agar selamat dari kesesatan dan murkamu”.
Tambahan (jika ingin lebih detail) :
1.      Aku berterima kasih atas semua nikmar-Mu yaitu (1)...(2)...(3)dst (menyebutkan daftar anugrah dari Allah yang pernah dirasakan). Ampunilah aku, karena sering mengeluh dan kurang berterima kasih kepada-Mu.
2.      Wahai Allah, setiap saat, aku,istri/suami dan anak-anakku menghadapi godaan dosa, terutama godaan harta san nafsu terhadap pria atau wanita yang Engkau haramkan. Berilah kami ketahan iman agar ketampanan, kecantikan, kekayaan, dan fasilitas kekuasaan tidak menjerumuskan kami ke dalam dosa.
2.      Posisi rukuk
Do’a dibaca setelah membaca do’a rukuk. Posisi rukuk yang benar dengan posisi kaki agak diangkat ke atas. Dan punggung lurus ke depan.
Ø  Kata kunci : TURUT (Tunduk Menurut)
Ø  Renungan/Do’a (Dalam Hati, Tidak Boleh Diucapkan)  :
1.      Tunduk : “ Wahai Allah, aku tunduk membungkuk kepada kehendak-Mu. Aku bertasbih dan menyerahkan hidup-mati, sehat-sakit, kaya-miskin, dan semua persoalan kepada-Mu.”
2.      Menurut : “Aku menurut kepada semua perintah-Mu. Ampunilah dosa-dosaku”.
Tambahan jika ingin lebih detail :
1.       Wahai Allah, aku mempunyai masalah  yaitu (1)...(2)...(3)dst (menyebutkan daftar massalah) .
2.      Wahai Allah aku iklas, ridho, tidak mengeluh atas masalah tersebut. Jika pernah mengeluh, itu karena kebodohanku. Ampuilah aku.
3.      Wahai Allah aku yakin (3x) Maha Kuasa Menolong aku. Enfkau pasti (3x) menyayangi aku, dan tidak mungkin membiarkan aku sendirian menghadapi masalah dan harapanku itu.
4.      Wahai Allah, aku pasrah (3x); aku pasrahakan masalah tersebut kepada-Mu. Terserah Engkau, sebab Engkau pasti (3x) memberi yang terbaik untukku. Aku ikhlas apapun keputusan-Mu.
3. Posisi I’tidal
Do’a dibaca setelah membaca do’a I’tidal
Ø  Kata Kunci             : HADIR ( Hak pujian; Takdir)
Ø  Renungan/Do’a (Dalam Hati, Tidak Boleh Diucapkan):
1.      Hak Pujian : “Hanya Engkau yang berhak dipuji. Ampunilah aku karena terlintas mengharap pujian manusia”.
2.      Takdir Allah : “ Semua hal terjagi atas takdir-Mu. Aku ridla dan ikhlas menerimanya.”
Tambahan (jika ingin lebih detail) :
1.      Wahai Allah, hapuskanlah di hatiku mengharap penghormatan, pujian, dan terima kasih orang. Sebaliknya, jadikan aku selalu menghormati, menghargai dan berterima kasih kepada orang. Kuatkan kesabaranku menghadapi cacian dan kedzaliman orang.
2.      Aku ikhlas, ridlo, tidak mengeluh atas semua takdir-Mu. Rencanamu pasti (3x) yang terbaik untukku.
4. Posisi Sujud
Do’a dibaca setelah membaca do’a Sujud
Ø  Kata Kunci : MASJID (Maaf, Sinar, Jiwa, dan Raga)
Ø  Renungan /Do’a (Dalam Hati, Tidak Boleh Diucapkan) :
1.      Maaf : “ Maafkan dosa-dosaku, bapaj-ibu dan keluargaku.”
2.      Sinar : “ Sinarilah hati, lidah, mata, dan telingaku agar selalu berbuat yang Engkau ridlai”.
3.      Jiwa dan raga : “ Jiwa dan ragaku dalam kekuasaan-Mu. Aku serahkan hudup-mati, sehat-sakit, kaya miskin dan semua persoalan kepada-Mu”.
Tambahan (jika ingin lebih detail) :
1.      Wahai Allah, ampunilah aku, kedua orang tuaku, istri/suami, dan anak-anakku, lebih-lebih mereka yang telah meninggal dunia. Jauhkan mereka dari siksa kubur dan neraka. Jadikan kuburan sebagai taman syurga yang menyenangkan mereka. Jika dalam pandangan-Mu ada kebaikan pada diriku, jadikan kebaikan itu bagian dari pahala yang teralirkan untuk ibu-bapakku, guru-guruku, keluargaku, dan semua orang yang berjasa mengantarkan aku sampai aku menjadi “orang” seperti saan ini.
2.      Berikan cahaya-Mu untukku, istri/ suami dan anak-anakku, agar hatiku bersih dari iri dan dengki. Jadikan semua perkataan kami benar dan menyemangati semua orang; serta telinga kami peka terhadap Qur’an dan panggilan azan.
3.      Wahai Allah, aku mempunyai masalah  yaitu (1)...(2)...(3)dst (menyebutkan daftar massalah) .
4.      Wahai Allah aku iklas, ridho, tidak mengeluh atas masalah tersebut. Jika pernah mengeluh, itu karena kebodohanku. Ampuilah aku.
5.      Wahai Allah aku yakin (3x) Maha Kuasa Menolong aku. Enfkau pasti (3x) menyayangi aku, dan tidak mungkin membiarkan aku sendirian menghadapi masalah dan harapanku itu.
Wahai Allah, aku pasrah (3x); aku pasrahakan masalah tersebut kepada-Mu. Terserah Engkau, sebab Engkau pasti (3x) memberi yang terbaik untukku. Aku ikhlas apapun keputusan-Mu.
5. Posisi Duduk Antara Dua Sujud
Do’a dibaca setelah membaca do’a Antara Dua Sujud
Ø  Kata Kunci : AKSI (Ampunan, Kasih, Sejahtera, Iman)
Ø  Renungan /Do’a (Dalam Hati, Tidak Boleh Diucapkan):
Wahai Allah, berilah aku : “Ampunan, Kasih, Sejahtera, dan Iman)
Tambahan (jika ingin lebih detail) :
1.      Wahai Allah, ampunilah dosa-dosaku.
2.      Kasihilah aku. Cintailah aku. Jadikan hidupku penuh kasih bersama keluarga dan semua manusia. Kasihanilah aku yang telah berusaha keras membahagiakan keluargaku. Kepada siapa lagi aku membahagiakan keluargaku. Kepada siapa lagi aku memohon belas kasih jika bukan kepada-Mu.
3.      Berilah aku rizki yang melimpah untuk keluarga, syiar agama, dan menolong fakir miskin. Jadikan aku lebih senang memberi daripada diberi. Berilah aku kesehatan dan kesembuhan dari semua penyakit.
4.      Kuatkanlah imanku agar aku semakin dekat denga-Mu, sabar, dan tegar menghadapi apapun cobaan dari-Mu.
6. Posisi Tasyahud
Do’a dibaca setelah membaca do’a Tasyahud
Ø  Kata Kunci : SOSIAL (Sholawat, Persaksian, Tawakal)
Ø  Renungan /Do’a (Dalam Hati, Tidak Boleh Diucapkan):
1.      Sholawat : “ Sholawat dan salam untuk Nabi SAW. Berikan aku kekuatan menyontoh akhlaknya”.
2.      Persaksian :  “ Aku bersaksi, Tiada Tuhan selain Engkau, dan Muhammad adalah utusan-Mu. Jadikan syahadat pegangan dan penutup hidupku”.
3.      Tawakal : “Aku serahkan hidup-mati, sehat-sakit, kaya-miskin dan semua persoalan kepada-Mu.
Tambahan (jika ingin lebih detail) :
1.      Jadikan aku, istri/suami dan anak-anakku berakhlaq seperti nabi-Mu. Mudahkan aku dan keluarga beribadah di Mekah dan Madinah, serta berdo’a di dekat makam nabi-Mu. Aku berharap di hari kiamat kelak mendapat syafa’at Nabi-Mu. Di syurga, Engkau pertemukan kami sekeluarga dengan nabi-Mu.
2.      Jadikan syahadat penambah percaya diriku, penghilang kecemasanku  penyemangat kerjaku, dan penguat optimisku. Jadikan la ilaha illallah kata terakhirku  ketikat Izrail mencabut nyawaku.
3.      Wahai Allah, aku mempunyai masalah  yaitu (1)...(2)...(3)dst (menyebutkan daftar massalah) .
4.      Wahai Allah aku iklas, ridho, tidak mengeluh atas masalah tersebut. Jika pernah mengeluh, itu karena kebodohanku. Ampuilah aku.
5.      Wahai Allah aku yakin (3x) Maha Kuasa Menolong aku. Enfkau pasti (3x) menyayangi aku, dan tidak mungkin membiarkan aku sendirian menghadapi masalah dan harapanku itu.
Wahai Allah, aku pasrah (3x); aku pasrahakan masalah tersebut kepada-Mu. Terserah Engkau, sebab Engkau pasti (3x) memberi yang terbaik untukku. Aku ikhlas apapun keputusan-Mu.
6.      Wahai Allah sekarang aku lebih bahagai. Aku akan menoleh ke kanan dan kiri. Berikan kemudahan hidup, kesuksesan dan kebahagiaan semua orang di sebelah kanan dan kiriku, assalamualaikum warahmatullah.
Dengan metode penghayatan, renungan, serta do’a yang dilakukan dalam sholat inilah sebuah kebahagiaan  dalam sholat dapat diraih tanpa mengurangi nilai-nilai penting dalam sholat itu sendiri. Prof. Dr. Moh. Ali Aziz, M.Ag melakukan training Pendalaman Terapi Sholat Bahagia ini tidak hanya di banyak kota di dalam negeri ini, melainkan sampai ke manca negara pula. Telah banyak yang membuktikan keberhasilan terapi sholat bahagia ini.


01 Desember 2019
Zanuba Arifah Amrya

MAKALAH "KEPEMIMPINAN, PENDEKATAN DARI SEGI CIRI KHAS, PERILAKU PERORANGAN, DAN SEGI SIFAT"

  KEPEMIMPINAN, PENDEKATAN DARI SEGI CIRI KHAS, PERILAKU PERORANGAN, DAN SEGI SIFAT   Oleh : Ilma Ainur Rohmantiya (B94219078) Vina ...