ETIKA MEMBANGUN KERJA SAMA DI LINGKUNGAN KERJA (NETWORKING)
Oleh :
Bagus Izzul Haq (B94219072)
Sandha rani Vidya Ningrum (B94219095)
Vina Arifatun Nisa (B94219101)
Zanuba Arifah Amrya (B94219104)
Kelas D3
Dosen Pengampu :
Nasihatul Latifah, S.Sos.I,M,Si
PRODI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat dipisahkan dari komunitasnya
dan setiap orang di dunia ini tidak ada yang dapat berdiri sendiri melakukan
segala aktivitas untuk memenuhi kebutuhannya, tanpa bantuan orang lain. Secara
alamiah, manusia melakukan interaksi dengan lingkungannya, baik sesama manusia
maupun dengan makhluk hiduplainnya. Kerjasama pada intinya menunjukkan adanya
kesepakatan antara dua orang atau lebih yang saling menguntungkan.
Manusia pada dasarnya selalu ingin dihargai, baik secara kodrat, harkat ataupun martabat. Banyak orang
mengetahui perbedaan antara yang baik, dan yang tidak baik menurut
undang-undang, harus jujur, tidak curang, dan sebagainya. Namun demikian selalu
timbul masalah-masalah yang sukar diketahui garis pemisah antara baik dan buruk
dalam hubungan pribadi ataupun hubungan resmi. Sikap yang santun membuat orang
lain senang, disukai siapa saja dalam lingkup pergaulan yang tidak terbatas,
pribadi yang menyenangkan dapat membuat suasana yang kondusif dalam lingkungan
kerjanya.
Hubungan kerja antara pegawai di kantor menuntut
setiap orang yang berinteraksi didalamnya berlaku etis terhadap sesama pegawai.
Etika merupakan ilmu pengetahuan yang membahas mengenai dasar-dasar moral
seseorang. Sasaran etika adalah moralitas individu yang dapat membedakan mana
yang baik dan mana yang tidak baik.
Etika dapat diartikan sebagai moral,
masyarakat sering mengaitkan moralitas dengan adat istiadat atau kebiasaan yang
baik yang berlaku dalam masyarakat. Etiket berarti sopan santun, etiket bukan
hanya digunakan dalam pergaulan saja, tetapi juga dapat dijadikan sebagai jalan
untuk memuluskan hubungan dan melancarkan berbagai urusan. Dalam dunia kerja
kita mengenal KODE ETIK yang merupakan suatu aturan permainan sebagai pedoman
dalam menjalankan profesi, dimana didalamnya terdapat kaidah-kaidah standar
moral yang sangat tinggi pada setiap profesi yang harus ditaati bersama.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian
dan Pentingnya Etika Kerja Sama di
Lingkungan Kerja?
c. Bagaimana etika
di lingkungan kerja?
d. Bagaimana etiket
di lingkungan kerja ?
1.3 Tujuan
Masalah
a. Untuk mengetahui
pengertian etika kerja sama.
b. Untuk mengetahui
cara beretika di lingkungan kerja.
c.
Untuk mengetahui beretiket di lingkungan kerja.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Pentingnya Etika Kerja Sama di Lingkungan Kerja
Pada dasarnya etika kerja sama merupakan gabungan antara
dari kata etika yang berarti ilmu tentang apa yang baik, apa yang buruk dan
tentang hak dan kewajiban moral. Pengertian ini muncul mengingat etika berasal
dari bahasa Yunani kuno “ethos” (jamak: ta etha), yang berarti adat
kebiasaan, cara berpikir, akhlak, sikap, watak, cara bertindak. Kemudian
diturunkan kata ethics (Inggris), etika (indonesia). Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 1988, menjelaskan etika dengan membedakan tiga arti, yakni: Ilmu
tentang apa yang baik dan buruk, kumpulan azas atau nilai, dan nilai
mengenai benar dan salah. Dengan pembedaan tiga definisi etika tersebut maka
kita mendapatkan pemahaman etika yang lebih lengkap mengenai apa
itu etika, sekaligus kita lebih mampu memahami pengertian etika yang sering
sekali muncul dalam pembicaraan sehari-hari, baik secara lisan maupun tertulis.
Objek etika adalah alam yang berubah, terutama alam manusia.
Sedangkan apabila etika digabungkan
dengan kata “kerja sama”, yang menjadi etika kerja memiliki arti yaitu
nilai-nilai atau kebiasaan yang harus dilakukan ketika berada di lingkungan
kerja sama. Sehingga dapat disimpulkan etika kerja sama adalah sistem nilai
yang dianut secara perorangan yang termasuk etika hubungan antar pemimpin dan anggota.
Etika kerja sama mengatur hubungan yang lebih bersifat ke dalam. Dalam beretika
kita harus membangun hubungan, karena itu menjadi salah satu kunci keberhasilan
dalam kerja sama. Para pengusaha, pemimpin, dan manajer yang sukses selalu
pandai membina hubungan dan kerjasama dengan orang lain dan mempunyai tim- tim
yang tangguh..
2.2 Cara Beretika
di lingkungan Kerja
Dalam dunia kerja etika
sangat penting, karena etika menjadi kunci dan panduan profesionalisme kerja,
jadi sebelum bicara profesional atau tidak, yang namanya etika harus terlebih
dahulu dipahami. Etika dalam kantor memberikan petunjuk kepada setiap pegawai
sebagai pedoman dalam bertindak dan memperlakukan siapa saja dengan cara
yang baik dan sikap yang pantas.
Di kantor berlaku apa yang
disebut “hirarki”, yaitu mulai dari pejabat-pejabat yang memiliki tingkatan
pangkat kedudukannya, pegawai yang telah memiliki masa kerja yang cukup lama,
merekalah yang mendapatkan penghormatan istimewa terlebih dahulu. Berikut ini
adalah cara beretika di lingkungan kerja :
- Etika masuk
kantor
Mulailah dengan mengucapkan salam, yang
dilakukan yang memang kelihatan sederhana ini akan menjadi pintu pembuka dalam
mengawali interaksi dan komunikasi dengan rekan sekantor, hal ini lebih mudah
membuka komunikasi apabila lawan bicara kita menunjukan wajah penuh
ceria. Hindari mimik wajah yang masam ketika berada dikator pada pagi hari
karena hal tersebut akan mempengaruhi mood kerja hingga jam
kantor usai.
Datang
ke kantor lebih awal, setidaknya 15 menit sebelum mulai bekerja. Menyediakan
waktu luang sebelum bekerja membuat diri lebih siap mental untuk mengerjakan
tugas kantor. Karyawan yang tidak pernah telat berarti menjunjung tinggi
prinsip etika kerja.
- Etika
Berpakaian
Sebagai karyawan di kantor tetap harus
menjaga citra diri dan wibawa perusahaan sebagai image terhadap
orang lain, apalagi kalau perusahaan bergerak di bidang jasa
tentu pakaian salah satu menjadi hal pokok. Cara etika berpakaian di
kantor yang perlu diperhatikan adalah :
a.
Gunakan pakaian
dengan ukuran yang pas tapi jangan ketat.
b.
Biasakan
berpakaian rapi dan tidak kedodoran.
c.
Jangan merubah
model pakaian.
d.
Hindari
berpakaian dengan warna yang mencolok.
e.
Jangan
menggunakan aksesoris yang terlalu berlebihan.
f.
Apabila ada
seragam, gunakan seragam pada jadwal yang ditentukan.
g.
Kontraskan
antara pakaian dengan aksesoris ataupun tas yang kita gunakan.
h.
Hindari hal
yang bersifat menujukkan kekayaan karena hal tersebut dapat memicu kecemburuan
sosial antara sesama karyawan.
i.
Gunakan pakaian
yang bersih dan rapi.
- Etika Berbicara
Dalam berbicara
gunakan bahasa dengan ucapan yang jelas dan gampang dimengerti serta tetap
menjaga batasan-batasan yang mencerminkan etika serta tidak
menimbulkan pembicaraan yang asal saja.Ada beberapa hal yang perlu diketahui
ketika berbicara dengan orang lain, yaitu :
1.
Pada saat
berbicara harus menatap lawan bicara.
2.
Pada saat
berbicara suara harus jelas terdengar.
3.
Gunakan bahasa
yang baik dan benar.
4.
Hindari
menggunakan nada suara yang tinggi.
5.
Aturlah pembicaraan
agar gampang dimengerti.
6.
Belajar untuk
bisa mengimbangi lawan bicara.
7.
Berusaha untuk
menyenangkan lawan bicara.
8.
Ciptakan selang
sekali waktu rasa humor. Tetapi jangan memotong pembicaraan.
9.
Mampu untuk
memuji lawan bicara atau pun memuji topik yang dibicarakan agar lawan bicara
merasa sangat dihargai oleh anda.
10.
Selalu berusaha
untuk menjadi pendengar yang baik.
2.3 Etiket di lingkungan kerja
Dimanapun kita berada, kita
tidak bisa melupakan etiket, meskipun pada dasarnya etiket itu sama, namun etiket
di lingkungan kerja lebih kompleks sifatnya. Banyak hal harus kita cermati,
karena kantor terdiri dari banyak peraturan dan birokrasi yang mengatur
mengenai sikap dan perilaku setiap pegawai di kantor. Etiket yang perlu
ditunjukkan dikantor adalah sebagai berikut:
- Perkenalan
Memperkenalkan diri kepada rekan kerja yang baru
dengan senyum bersahabat dan sikap ramah. Kadang kala kita harus memperkenalkan
seseorang, bertindaklah dengan cepat dan efisien. Sehingga membuat orang lain
merasa senang.
2.
Ucapan Salam
Salam “Selamat Pagi” yang cerah dan gembira
adalah salah satu ciri sifat keramahan. Teman sekerja, para langganan, dan para
tamu senang memperoleh penentram diri sebelum terjun ke bidang pekerjaan
masing-masing.
3. Urusan-urusan
Pribadi
Orang yang bijaksana tentu tidak akan membosankan
atau mengganggu orang lain dengan cerita-cerita tentang masalah pribadinya atau
menyombongkan diri dengan prestasi-prestasi yang telah dicapainya.
4.
Loyalitas
Selama kita menjadi anggota team di kantor,
kita harus membantu team tersebut dan ikut serta memecahkan masalah yang
terjadi. Sebagai pegawai yang loyal sudah tentu kita tidak akan mencari
keuntungan pribadi dengan biaya kelompok.
5.
Menjaga/Pandai Menyimpan Rahasia
Berusahalah untuk dapat memegang teguh
rahasia yang tidak boeh diketahui umum. Kita harus dapat menjauhkan diri dari
rekan-rekan yang “sok kepeingin tahu”. Jangan sampai hal-hal tersebut diatas
sampai menyusahkan kita, sebab mereka juga sebenarnya tahu bahwa mereka tidak
berhak untuk menanyakan hal itu.
6.
Ikut Memikirkan Orang Lain
Ucapan-ucapan “silahkan” dan “terima kasih”
kartu ulang tahun yang tidak disangka-sangka, ucapan-ucapan selamat ulang
tahun, dan pesan-pesan penuh simpati, adalah beberapa contoh dari sekian banyak
yang dapat mengundang simpati orang lain. Bila kita menganggap diri kita
sebagai orang yang bijakasana, maka bukan hanya kata-kata yang “untuk-untuk”
saja yang perlu disampaikan, tetapi tindakan atau bantuan kepada orang lain
yang sebenarnya bukan pekerjaan kita juga penting kita lakukan.
7.
Sukses Bergaul dengan Teman Sekantor
Keterampilan dalam berinteraksi dengan orang
lain, sikap pribadi dalam mempertimbangkan sesuatu tercermin dalam sikap
perbuatan yang kita lakukan dan ucapan-ucapan yang keluar dari mulut kita. Agar
kita disenangi dan disegani di kantor, perlu kiranya kita mengetahui etiket
yang berlaku di kantor.
Apabila kita ingin sukses berinteraksi dan
disegani di kantor, kita harus tahu tentang etika dan etiket yang berlaku di
kantor. Semakin kita beretika dan beretiket di kantor, maka semakin baik
performa kerja dan profesionalisme kita. Menciptakan dan membangun keharmonisan
dan keeratan hubungan antar pegawai dalam suatu kantor melalui sikap, perilaku,
tata krama, dapat meningkatkan produktivitas kerja para pegawai. Pegawai merasa
nyaman, relasi dan konsumen kantor pun merasa puas dengan pelayanan yang penuh
keramahan, ketulusan, persahabatan yang menarik, simpatik dan empatik. Dengan
demikian citra institusi akan semakin baik dimata relasi dan rekanan.
BAB III
PENUTUP
Etika sangat penting dalam hubungan kehidupan
bermasyarakat dalam dunia kerja juga diperlukan agar tidak menyalahi aturan
yang telah ditetapkan. Etika membangun kerja sama di lingkungan kerja juga
berfungsi mengatur tata cara bekerja. Dapat disimpulkan bahwa Etika adalah
aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan
menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
DAFTAR PUSTAKA
Dwiantara, Lukas dan Hadi Sumarto, Rumsari. Etiket di
Tempat Kerja. Yogyakarta: Kanisius. 2006
Jalu, Eko Santoso. Good Ethos.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo. 2012.
Vissia Trimurti A. Jati. Mengenal Etika dan
Etiket di Tempat Kerja. Jurnal Vol. 2 No.2 Tarakanita News Vol. 9 Nomor
1/40.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar