PUBLIC SPEAKING SEBAGAI KETRTAPILAN
Oleh :
Zanuba Arifah Amrya (B94219104)
Kelas D3
Dosen Pengampu :
Dr. Ali Nurdin, S. Ag., M.S
PRODI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi merupakan komponen terpenting di dalam
menjalin sebuah hubungan dengan pihak lain. Mulyana (2007) mengatakan bahwa
komunikasi memiliki fungsi yang paling penting di dalam kehidupan manusia
sebagai makhluk sosial pasti akan bertemu dan berinteraksi satu sama lain. Komunikasi
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Sebagaian besar kehidupan manusia
diisi dengan kegiatan berkomunikasi. Berbicara merupakan kegiatan yang selalu
dilakukan oleh manusia. Hampir setiap orang melakukannya. Namun tidak semua
orang bisa berbicara di depan umum yang disebut dengan “Public Speaking”.[1]
Kemampuan public speaking merupakan kemampuan
yang sangat penting untuk dimiliki semua orang. Kemampuan ini berkenaan dengan
kemampuan individu dalam berkomunikasi. Karena komunikasi merupakan kebutuhan
yang diperlukan individu dalam kehidupan bersosialisasi. Individu dituntut
untuk mampu melakukan komunikasi, untuk dapat saling menukarkan informasi
secara tepat dan sesuai dalam menyampaikan ide, pikiran, pengetahuan dan
perasaan kepada penerima pesan, secara terstruktur baik verbal maupun
nonverbal.[2]
Para orang sukses kelas dunia itu menunjukkan bahwa
kemampuan public speaking adalah kemampuan yang tidak main-main. Kemampuan
public speaking adalah kemampuan yang memiliki banyak manfaat. Memiliki
kemampuan public speaking juga dianggap dapat membantu meningkatkan karier
seseorang. Kalau diperhatikan, orang-orang yang berhasil menduduki posisi
tinggi di sebuah instansi atau perusahaan adalah orang-orang yang punya
kemampuan public speaking. Memang, kemampuan mereka mungkin masih di bawah
kemampuan public speaking para tokoh dunia itu. Tapi, kemampuan itu terbukti
membantu peningkatan karier mereka.
Oleh
karena itu, makalah yang berjudul "Public Speaking sebagai Ketrampilan
Komunikasi Public" ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui tentang
public speaking sebagai ketrampilan komunikasi publik. Kami megutip melalui
beberapa refrensi tentang pengertian public speaking dan pernjelasan mengenai
bagaimana public speaking berperan sebagai ketrampilan kumunikasi publik. kami
paparkan bersadarkan sumber refrensi yang kami pahami terlebih dahulu sebelum
menyusun makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa pengertian public speaking?
b. Apa manfaat public speaking?
c. Apa saja komponen Public speaking ?
d. Bagaimana teknik-teknik public speaking ?
1.3 Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui pengertian public speaking
b. Untuk mengetahui manfaat public speaking
c. Untuk mengetahui komponen public speaking
d. Untuk mengetahui teknik-teknik public
speaking
BAB II
KERANGKA TEORITIS
Mulyana (2007) mengatakan bahwa komunikasi memiliki
fungsi yang paling penting di dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial
pasti akan bertemu dan berinteraksi satu sama lain. Komunikasi dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan tertentu. Sebagaian besar kehidupan manusia diisi dengan
kegiatan berkomunikasi.
Kegiatan berkomunikasi dapat dibagi menjadi dua ranah,
yakni ranah formal dan ranah nonformal. Komunikasi dalam ranah formal artinya
menyampaikan informasi kepada mitra bicara dalam forum resmi dengan tema
tertentu dan dengan adab serta kostum resmi. Kegiatan ini biasanya diwujudkan
dalam bentuk berbicara di depan banyak orang/forum. Adapun berkomunikasi dalam
ranah nonformal artinya menyampaikan informasi kepada mitra bicara dalam
situasi tidak resmi Istilah ilmiah dari kegiatan tersebut dikatakan sebagai
public speaking atau berbicara di depan banyak orang.
Kemampuan public speaking merupakan kemampuan
yang sangat penting untuk dimiliki semua orang. Hal itu dikarenakan memiliki kemampuan public speaking juga dianggap dapat membantu
meningkatkan karier seseorang.
Istilah public speaking terdiri dari dua kata public
dan speaking, Public artinya orang banyak, masyarakat umum, dan rakyat,
speaking artinya berbicara . Joseph A. Devito menyatakan bahwa public
speakingingsebagai: (DeVito, 1991) “Bentuk komunikasi di mana pembicara menyapa
khalayak yang relatif banyak dengan wacana yang relatif terus menerus, biasanya
tatap muka. Selain itu, Istilah yang semakna dengan public speaking dalam KBBI
adalah pidato, yaitu pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan
kepada orang banyak..
BAB III
ANALISIS DAN TEMUAN
3.1 Pengertian Public Speaking
Pengertian sederhana public speaking diartikan
sebagai berbicara di depan umum atau publik. Individu atau manusia yang
melakukan kegiatan public speaking diistilahkan sebagai Public Speaker (Olii,
2008: 4).[3] Pengertian public speaking
hingga kini tampaknya sudah ada pengertian yang pas dalam bahasa Indonesia.
Walaupun belum sepenuhnya, tapi sering diartikan menjadi 'berbicara di depan
umum. Banyak orang masih menyebutnya public speaking, sama dengan istilah
aslinya dalam bahasa Inggris. Istilah bahasa Indonesia yang paling sering
digunakan untuk mengartikan public speaking adalah berbicara di depan umum',
'berbicara di depan publik', atau pembicaraan publik. Sering pula public
speaking disebut 'pidato' atau bicara di depan orang banyak.[4]
Istilah public speaking terdiri dari dua kata public
dan speaking, Public artinya orang banyak, masyarakat umum, dan rakyat,
speaking artinya berbicara. Kamus Merriam Webster mengartikan public speaking
sebagai the act or skill of speaking to a usually large group of people
(public speaking adalah aksi atau keterampilan berbicara kepada sekelompok
banyak orang). Selain itu, dalam kamus Bahasa Inggris Indonesia, John Echols
dan Hassan Shadily mengartikan public adalah umum, publik, dan masyarakat.
Speaking bermakna “bicara” atau “pembicaraan”. Bila digabungkan, public speaking
bisa diartikan bicara publik atau pembicaraan di depan publik. [5]
Laman Wikipedia mendefinisikan public speaking
sebagai the process and act of speaking to a group of people in a
structured, deliberate manner intended to inform, influence, or entertain a
listening audience (proses dan berbicara kepada sekelompok orang secara
terstruktur guna memberikan informasi, memengaruhiatau menghibur), American
Heritage Dictionary memaknai public speaking sebagai the oct, art or process of
making effective speeches before an audience (aksi, seni, atau proses
menyampaikan pembicaraan efektif di depan audiens). [6]
Masih banyak definisi public speaking lainnya
dalam bahasa inggris, tetapi belum ditemukan istilah public speaking dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI); mungkin karena masih sulit dicarikan
terjemahannya. Tujuan dari
public speaking ini tidak terlepas dari tujuan komunikasi, yaitu menyampaikan
pesan atau ide kepada publik dengan metode yang sesuai. Sehingga publik bisa
memahami pesan atau ide dan kemudian memperoleh manfaat dari pesan tersebut
(Juniarty, 2006: 3)[7] Istilah yang semakna dengan public speaking dalam KBBI
adalah pidato, yaitu pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan
kepada orang banyak. Dapat disepakati bahwa pengertian dari public speaking
adalah berbicara di depan orang banyak (to speak before the public)[8]
3.2 Manfaat Public Speaking
Kemampuan public speaking dibutuhkan dalam
sejumlah upaya penyampaian gagasan di tengah khalayak umum yang menurut Dewi
(2013: 16) meliputi: retorika, pidato, Master of Ceremony (MC), presenter,
narasumber, speaker invited, penceramah, khatib, dan lain sebagainya. Dalam
dunia bisnis kemampuan public speaking sangat dibutuhkan terutama dalam dengan
pelanggan, karena berbicara juga berkaitan dengan kredibilitas bisnis yang
dimiliki organisasi bisnis di mata pelanggan (Wibowo & Priansa, 2017: 92).
Kemampuan public speaking yang terampil akan sangat menguntungkan individu
dalam kehidupan bermasyarakat. Diungkapkan oleh Sujanti (2014), di antara
manfaat yang dapat dipetik dalam kemampuan public speaking di antaranya adalah
sebagai berikut[9]
1. Dapat meningkatkan keahlian dalam bidang
akademik dan karier, termasuk di dalamnya membantu:
a. Menerangkan konsep-konsep yang kompleks dengan
jelas
b. Meneliti berbagai persoalan yang luas.
c. Mendukung argumen dengan semua persuasi yang
berarti.
d. Memahami motivasi manusia dan mampu
menggunakan pandangannya dengan persuasi
e. Menghadirkan diri kepada orang lain dengan
penuh kepercayaan dan keyakinan diri
2. Memperbaiki kemampuan komunikasi secara umum.
Public Speaking akan mengembangkan dan memperbaiki kemampuan komunikasi
seseorang secara umum, seperti:
a. Mengembangkan gaya komunikasi yang lebih
efektif.
b. Meningkatkan konsep diri dan harga diri.
c. Mengembangkan daya tarik logika dan emosional.
d. Menyesuaikan pesan untuk pendengar yang
spesifik.
e. Menemukan dan menanggapi umpan balik.
f. Mengembangkan dan mengkomunikasikan kecerdasan
seseorang.
g. Meningkatkan kemampuan untuk menyampaikan
kritik yang membangun.
h. Memperbaiki keterampilan mendengarkan.
i.
Mengorganisasikan penyampaian pesan dengan jelas dan meyakinkan
3. Meningkatkan kemampuan berbicara di depan
publik.
Pembicara bukan dilahirkan, mereka diciptakan. Seseorang dapat menjadi
seorang pembicara melalui instruksi, membuka dengan pembicaraan yang berbeda
dan pengalaman yang dipelajari sendiri sehingga menjadi lebih mampu, percaya
diri dan menjadi pembicara yang efektif, serta memiliki kemampuan dalam
mengkritik.
3.3 Komponen Public Speaking
Seperti dijelaskan sebelumnya, public
speaking berkaitan erat dengan retorika dan retorika adalah bagian dari ilmu
komunikasi. Sebenarnya komponen public speaking hampir sama dengan komponen
komunikasi efektif yang meliputi:[10]
a. Penyampai pesan/informasi/Komunikator. Dalam hal ini,
pembicara harus memperhatikan teknik-teknik dasar public speaking yang meliputi
teknik vokal dan verbal sehingga dapat menampilkan showmanship.
b. Pesan/informasi yang disampaikan. Pesan yang disampaikan
harus singkat, padat, dan mudah dicerna. Teknik menyusun dan meramu materi
presentasi mutlak diperlukan.
c. Komunikan/penerima informasi/audiens. Pembicara harus
cerdas dalam melakukan analisis audiens, minimal analisis psikologi dan
demografi.
d. Media penyampaian pesan/Informasi. Mudah tidaknya suatu informasi
diterima dan dicerna oleh audiens juga dipengaruhi oleh media yang digunakan.
Dalam hal ini media berperan sebagai sarana pembantu penyampaian informasi.
Saat ini cukup banyak media yang bisa digunakan dalam presentasi, seperti media
grafis, fotografi, audio, video, dan lingkungan.
e. Feedback/umpan balik. Salah satu indikator suksesnya
penyam paian informasi adalah adanya respons/feedback dari penerima informasi.
Dapatkan feedback dari audiens dengan mengamati bahasa tubuh mereka, apakah
mereka mengantuk, bosan, cemas, atau antusias dengan ciri-ciri mata berbinar,
bertepuk tangan, berpartisipasi menjawab pertanyaan, atau aktif mem berikan
respons.
f. Gangguan (interference)Gangguan
adalah segala sesuatu yang menghalangi atau mencegah penyampaian pesan yang
akurat dalam sebuahkomunikasi. Ada tiga jenis gangguan: Gangguan eksternal, Gangguan internal, dan Gangguan dari dalam
diri pembicara.[11]
g. Situasi, adalah konteks, yaitu waktu dan
tempat di mana komunikasi terjadi.
Menurut
Aristoteles, public speaking berbeda dengan komunikasi yang lainnya, karena public speaking
memiliki 5 tahapan yang disebutnya dengan5 hukum retorika (The Five Canons of
Rhetoric). Kelima hukum tersebutadalah (DeVito, 1991) dan (Book, 1980):[12]
a. Inventio
(penemuan). Pada tahap ini pembicara menggali topik danmeneliti audiens untuk
mengetahui metode persuasi yang paling tepat.
b. Dispositio
(penyusunan). Pada tahap ini pembicara menyusun ataumengorganisasikan pesan
yang akan disampaikannya agar dapat menarikperhatian dan difahami audiens.
c. Elocutio
(gaya). Pada tahap ini pembicara memilih kata-kata dan gayauntuk mengemas
pesannya.
d. Memoria
(memori). Pada tahap ini pembicara mengingat-ingat serayamengatur bahan yang
akan disampiaikannya.
e. Pronuntiatio
(penyampaian). Pada tahap ini pembicara menyampaikanpesannya secara lisan,
seraya memperhatikan olah suara dan gerakananggota tubuhnya
3.4 Teknik-teknik Public Speaking
Seorang Public speaker harus berkomunikasi
dengan terampil dan efektif dalam berbagai keadaan. Ia harus mampu berfungsi
dalam sebuah dunia ketika format untuk komunikasi publik itu yang mengubah
dengan cepat sekali cara kemajuan teknologis memang terjadi. Tidak dapat
dianggap bahwa komunikasi itu tidak memerlukan suatu segi-pandangan publik
dalam pemikirannya. Dengan demikian, konteks-konteks publik yang saling
berhubungan itu beroperasi dan mencakup, baik komunikator maupun yang menerima
komunikasi itu sendiri.[13]Berikit
ini adalah cara public speaking atau teknik-teknik dasar dalam public speaking[14]:
a. Teknik Ice Breaking (Pembukaan Yang Menarik)
Pembukaan adalah impresi pertama, artinya hal itu dapat
mempengaruhi pandangan audiens terhadap public speakers selama presentasi. Sesingkat
apapun waktu untuk melakukan presentasi, pembukaan tetaplah harus penuh
kehangatan. Pembukaan dapat dilakukan dengan sebuah ilustrasi atau cerita yang
sedang marak, tetapi relevan dengan topic pembicaraan. Saat menyampaikannya,
tunjukkan wajah yang bersahabat, ramah, dan dekat. Gunakan joke humor.
b. Teknik Vokal Penyampaian
Vocal yang
baik didapatkan apabila seorang public speaking menguasai tiga hal berikut:
1. Pernafasan yang baik, posisi untuk mengontrol pernafasan
adalah berdiri tegak agar memberikan ruang yang lebih baik kepada paru-paru.
Untuk berbicara didepan public, diperlukan ruang suara yang solid agar dapat
menyampaikan kalimat yang panjang pada volume suara yang benar.
2. Volume Suara, keberhasilan dalam berbicara tidak selalu
ditentukan oleh kerasnya suara. Volume suara ketika berbicara sehari-hari.
Berbicara dengan volume keras hanya diperlukan pada bagian-bagian tertentu
saja. Selebihnya, berbicara keras terlalu sering dapat menyebabkan tenggorokan
rusak dan audiens pun bosan.
3. Ekspresi Vocal, Ekspresi adalah faktor penting dalam
pengolahan suara. Suara yang baik akan lebih berarti jika disetai dengan
ekpresi yang tepat. Ekspresi yang tepat terdiri dari tiga komponen yaitu:
a) Pitch, faktor tinggi rendahnya suara,
b) Pace, faktor kecepatan berbicara,
c) Phrasing, faktor kecakapan memenggal kalimat, dan
disertai dengan jeda.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Public speaking merupakan kegiatan berbicara
di muka umum yang tentunya harus kita kuasai dengan baik karena kemampuan
public speaking merupakan suatu hal yang fundamental untuk dimiliki oleh kita
sebagai seorang mahasiswa.
Di antara manfaat yang dapat dipetik dalam
kemampuan public speaking adalah Dapat meningkatkan keahlian dalam bidang
akademik dan karier, Memperbaiki kemampuan komunikasi secara umum, dan Meningkatkan
kemampuan berbicara di depan publik karena pembicara bukan dilahirkan, mereka
diciptakan.
Public speaking berkaitan erat dengan retorika dan
retorika adalah bagian dari ilmu komunikasi. Sebenarnya komponen public
speaking hampir sama dengan komponen komunikasi efektif yaitu penyampai
pesan/informasi/komunikator, pesan/informasi yang disampaikan, komunikan/penerima
informasi/audiens, dan Feedback/umpan balik.
Seorang Public speaker harus berkomunikasi dengan
terampil dan efektif dalam berbagai keadaan. Ia harus mampu berfungsi dalam
sebuah dunia ketika format untuk komunikasi publik itu yang mengubah dengan
cepat sekali cara kemajuan teknologis memang terjadi. Tidak dapat dianggap
bahwa komunikasi itu tidak memerlukan suatu segi-pandangan publik dalam
pemikirannya. Dengan demikian, konteks-konteks publik yang saling berhubungan
itu beroperasi dan mencakup, baik komunikator maupun yang menerima komunikasi
itu
DAFTAR PUSTAKA
C. Carpio , Rustica, Anacleta, M. Encarnacion. Private and Public
Speaking. Jakarta: Yayasan
Pustaka Obor Indonesia. 2016.
Hojanto Ongky. Public Speaking Mastery.
Jakarta Pusar: PT Gramedia Pustaka Utama. 2013.
Pahrudin, Pajar. Pengantar Ilmu Public
Speaking. Yogyakarta: CV Andi Offset. 2020.
Permata Sari, Nina, dkk. Layanan Konseling
Kelompok. Yogyakarta: CV Budi Utama. 2019.
Setiawan, Dedy. 1 Hari Bisa Public Speaking
. Setiawan Publisher. 2017.
Ustatusholihah, Uus, Pembelajaran
Public Speaking di Pondok Moderasi Indonesia, Jurnal
Komunika.
Vol. 11, No. 2, Juli - Desember 2017.
Surur, Agus Miftakus, Dkk, Peningkatan Kemampuan
Khatabah (Public Speaking Skill) Santri
Ma’had
Darul Hikmah Iain Kediri, Jurnal Ijaz Arab, Vol. 1 No. 2, October, 2018.
[1] Pajar Pahrudin, Pengantar Ilmu Public Speaking (Yogyakarta: CV Andi
Offset, 2020) hh 15
[2] Nina Permata Sari dkk, Layanan Konseling Kelompok (Yogyakarta: CV
Budi Utama, 2019) hh 1
[3] Nina Permata Sari dkk, Layanan Konseling Kelompok (Yogyakarta: CV
Budi Utama, 2019) hh 1
[4] Pajar Pahrudin, Pengantar Ilmu Public Speaking (Yogyakarta: CV Andi
Offset, 2020) hh 16
[5] Nina Permata Sari dkk, Layanan Konseling Kelompok (Yogyakarta: CV
Budi Utama, 2019) hh 2
[6] Pajar Pahrudin, Pengantar Ilmu Public Speaking (Yogyakarta: CV Andi
Offset, 2020) hh 17
[7] Agus Miftakus
Surur Dkk, Peningkatan Kemampuan Khatabah (Public Speaking Skill) Santri Ma’had Darul Hikmah Iain Kediri, Jurnal Ijaz Arab, Vol. 1 No. 2, October, 2018.
[8] Pajar Pahrudin, Pengantar Ilmu
Public Speaking (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2020) hh 18
[9] Nina Permata Sari dkk, Layanan Konseling Kelompok (Yogyakarta: CV
Budi Utama, 2019) hh 1
[10] Ongky Hojanto, Public Speaking Mastery (Jakarta Pusar: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2013) hh 32-33
[11] Uus Ustatusholihah, Pembelajaran Public Speaking di
Pondok Moderasi Indonesia, Jurnal Komunika. Vol. 11, No. 2, Juli - Desember 2017, hh 288
[12] Ibid hh 289
[13] Rustica C. Carpio dan Anacleta M. Encarnacion, Private and Public
Speaking (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2016) hh 3
[14] Dedy Setiawan, 1 Hari Bisa
Public Speaking (Dedy Setiawan Publisher, 2017) hh 12-13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar